Coaching, Counseling & Mentoring



Coaching 

          Menurut Ellinger, Hamlin & Beattie manager-as-coach didefinisikan sebagai manajerial praktik yang membantu karyawan belajar dan memperbaiki diri masalah kinerja kerja dengan memberikan panduan, dorongan dan dukungan (dalam Joo & McLean, 2012). Lebih spesifik, ini adalah proses berkelanjutan untuk memperbaiki masalah kinerja kerja (Fournies, 1987), membantu karyawan mengakui kesempatan untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka (Orth Et al., 1987; Popper & Lipshitz, 1992), memberdayakan karyawan melebihi tingkat kinerja sebelumnya (Burdett, 1998; Evered & Selman, 1989; Hargrove 1995), dan memberikan bimbingan, dorongan dan dukungan untuk pelajar (dalam Joo & McLean, 2012). Menurut Rogers mayoritas manajer-ascoach definisi berkisar pada gagasan memberdayakan orang untuk membuat keputusan sendiri, melepaskan potensi mereka, memungkinkan belajar, dan meningkatkan kinerja (dalam Joo & McLean, 2012). Maka menurut Gallwey (dalam Yuliawan, 2016), Coaching adalah proses membuka kunci potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya,  ia lebih merupakan proses membantu seseorang belajar alih-alih mengajarinya.





Jenis – jenis coaching, yaitu (dalam Nugroho, 2011) :
a.  Coaching untuk sukses à Coaching yang diberikan kepada orang agar sukses menangani suatu situasi baru atau situasi yang mendatang. Misalnya : mendapatkan tanggung jawab baru, mempelajari keterampilan, menangani situasi yang baru atau sulit.
b. Coaching untuk perbaikan kinerja à Coaching yang diberikan kepada orang untuk memperbaiki kinerja atau kebiasaan kinerjanya yang efektif. Misalnya : pekerjaan yang selalu tidak selesai, tidak efektif dalam melakukan rapat, selalu melewati batas waktu yang telah ditetapkan, terlalu banyak melakukan kesalahan.

c.   Coching untuk mengelola berbagai macam masalah à ditujukan untuk menangani masalah kinerja, kebiasaan kerja, atau kelalaian yang serius. Misalnya : terus menerus tidak mencapai sasaran penjualan, berulangkali datang terlambat, mengancam atau melakukan pelecehan terhadap rekan kerja. 

 Counseling


Menurut The American Psychological Association, Division of Counseling Psychology, Committee on Definition (dalam Gantina, 2011) mendefinisikan konseling sebagai sebuah proses membantu individu untuk mengatasi masalah-masalahnya dalam perkembangan dan memantau mencapai perkembangan yang optimal dengan menggunakan sumber-sumber dirinya sendiri.

Mentoring
Mullen mendefinisikan mentoring sebagai satu lawan satu hubungan antara orang yang kurang berpengalaman (yaitu, anak didik Atau mentee) dan orang yang lebih berpengalaman (Yaitu mentor), dan dimaksudkan untuk memajukan pribadi dan pertumbuhan profesional yang kurang berpengalaman individu (dalam Joo & McLean, 2012). Menurut Godshalk & Sosik mentoring juga dapat didefinisikan sebagai fokus tujuan proses yang ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan pengembangan kompetensi (dalam Joo & McLean, 2012). Tahap – tahap mentoring, yaitu (dalam Sujoko, 2015) :


Add caption



a.   I do you watch
Tahapan pertama dalam 4 tahapan mentoring adalah I do you watch. Dalam tahapan ini, kita sebagai seorang mentor memberikan contoh untuk orang yang dimentor. Tahapan ini memungkinkan orang yang kita mentor mempelajari dengan melihat langsung bagaimana anda melakukan sesuatu mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhirnya yaitu dimana anda melakukan sesuatu dan melakukan evaluasi.
b.   I do you help
Setelah melewati tahapan yang pertama, tahapan selanjutnya adalah mengajak orang yang anda mentor untuk mulai membantu anda. Disini orang tersebut akan mulai belajar dan merasakan prosesnya lebih mendalam. Proses ini adalah tahapan yang penting, dimana setelah tahap ini, orang yang kita mentor akan mulai mencoba untuk praktek secara langsung.
c.      You do I help
Tahapan yang ketiga dalam 4 tahapan mentoring adalah dengan mengijinkan orang yang kita mentor untuk mulai tampil dan melakukan tindakan. Disini peranan kita sebagai seorang mentor adalah membantu untuk terus mengarahkan supaya orang yang kita mentor ini tetap berada di jalur yang benar.
d.      You do I watch
Tahapan terakhir ini adalah tahapan dimana Anda sudah merasa yakin dengan kompetensi dan kapabilitas terhadap orang yang anda mentor. Sehingga di tahapan ini, anda sudah bisa melepas dan mengamati saja serta mementor calon pemimpin anda lainnya. Prinsipnya adalah bukan bisa atau tidak bisa, tetapi mau atau tidak mau.





Referensi 
Joo, B. K. B., Sushko, J. S., & McLean, G. N. (2012). Multiple faces of coaching: Manager-as-coach, executive coaching, and formal mentoring. Organization Development Journal, 30(1), 19.
Kumalasari, Gantina & Eka Wahyuni. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks.
Nugroho, A. E., Hasanuddin, B., & Brasit, N. (2011). Pengaruh Coaching Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Individual (Studi Kasus pada Karyawan Bagian Support Services Departemen Production Services PT. International Nikel Indonesia, Tbk) The Influence of Coaching on Work Motivation and Individual Performance (A Case Study On Employess at Support Service Unit of Service Production Depertement Nickel Indonesia Tbk).
Sujoko, S. (2015). Program Mentoring Dalam Kasus Penempatan Tenaga Kerja Bermasalah Di Perpustakaan. Pustakaloka, 7(1), 111-118.

Yuliawan, T. P. (2016). Coaching Psychology: sebuah Pengantar. Buletin Psikologi, 19(2).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Kasus

TNA (Training Needs Analysis) dan Evaluasi

Dinas Psikologi TNI Angkatan Udara